Monday, November 25, 2019

RESPON UNTUK PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INDONESIA

   Pendidikan merupakan sebuah proses dialetika manusia untuk mengembangkan akal dan pikirannya. Penerapan ilmu pengetahuan untuk menjawab masalah sosial serta mencari hipotesis-hipotesis baru yang kontekstual terhadap perkembangan manusia di zamannya. Pendidikan menjadi faktor pendorong bagi kemajuan peradaban menuju masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, berdaulat, dan demokratis. Namun, Jaman sekarang banyak permasalahan yang sering muncul dalam pendidikan terutama dalam lingkungan sekolah, baik dalam sistem belajar mengajar yang dilaksanakan oleh setiap guru dan siswa.  Kebanyakan siswa kurang berminat untuk belajar, terutama pada mata pelajaran yang menurut siswa sulit atau menyulitkan, sehingga hal tersebut mempengaruhi perhatian Siswa tidak dapat terfokus pada proses pembelajaran, Contohnya pada Mata Pelajaran Kimia. Mata pelajaran kimia adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dipahami karena cenderung abstrak sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran, hal tersebut memugkinkan siswa merasa bosan dan kurang aktif pada proses pembelajaran.
    Saya Krisnawati Gea (RSA1C116019) Mahasiswa Universitas Jambi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan Program studi Pendidikan Kimia Angkatan 2016, telah melaksanakan Pengenalan lapangan Persekolahan (PLP) selama 2 Bulan di SMA N 1 Kota Jambi yang merupakan proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan oleh mahasiswa program sarjana pendidikan dan hanya di khususkan untuk mahasiswa yang mengabil Jurusan Keguruan untuk mempelajari aspek-aspek pembelajaran dan pengeloaan pendidikan yang menjadi bekal bagi calon guru di masa yang akan datang. Dalam pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) ini juga dapat terlaksana karena dukungan dan bimbingan dari Dosen Pamong Bapak Dr. Drs. Syamsurizal, M.Si, dan Guru Pamong Ibu Drs. Sri Wahyuningsih. 
    Pada postingan kali ini, saya akan membahas tentang pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yaitu Bapak Nadiem Makarim. Pidato ini di tuliskan utuk memperingati Hari Guru Nasional pada hari Senin, 25 November 2019. Pidato ini di tunjukkan bagi setiap guru yang mana Sekarang ini mengalami banyak Permasalahan dalam Pendidikan. Isi pidato yang di sampaikan sangat bermanfaat bagi Guru maupun Calon guru yang mana mendorong kita untuk melakukan “Perubahan Kecil dalam Kelas” sehingga Pendidikan memberi hasil yang lebih baik dari Sebelumnya, Berikut adalah Isi dari Pidato yang dituliskan:

1. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar

 Poin ini dapat terlaksana dengan melakukan interaksi yang baik dengan siswa yang mana dengan melakukan tanya jawab pada setiap siswa, ataupun  menanyakan pendapat dari setiap siswa terhadap materi yang guru jelaskan.
Selain itu, Poin yang pertama ini menurut saya sangatlah penting bagi seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, hal ini juga dapat dilakukan dengan membagi siswa dalam bentuk kelompok diskusi belajar dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang bersifat meningkatkan Minat belajar siswa, metode yang perlu digunakan yaitu dengan melakukan pendekatan Scientific Learning untuk meningkatkan minat belajar siswa, Pendekatan Scientific Learning adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Pendekatan ini mendukung kreativitas siswa melalui kegiatan mengamati (observasing), menanya (questioning), menalar (associating), mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking). 
  Selain menggunakan metode juga di perlukan menerapkan model pembelajaran yang tidak membosankan bagi siswa, Model yang saya gunakan adalah model kooperatif tipe Make A Match, Model pembelajararan kooperatif Tipe Make A Match ini adalah kegiatan siswa untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya akan diberi point dan yang tidak berhasil mencocokkan kartunya akan diberi hukuman sesuai dengan yang telah disepakati bersama.  Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan keterampilan proses sains yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional hal ini dikarnakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match memiliki kelebihan yaitu membuat siswa untuk bisa berpartisipasi satu sama lain dengan teman sekelasnya sehingga membuat pembelajaran lebih menyenangkan, selain itu pula materi pembelajaran yang disampaikan akan lebih menarik perhatian siswa, Dengan menggunakan model pembelajaran make a match, peserta didik dapat bekerjasama dengan anggota kelompoknya serta dapat berkompetisi dengan kelompok lain.
  Pada poin ini siswa tidak hanya mendengarkan saja namun ia mampu bertukar pikiran dengan teman kelompoknya yang lain sehingga menimbulkan adanya ide gagasan yang timbul dari masing – masing siswa dan pembelajaran yang di ajarkan oleh guru dapat terlaksana denga Baik dan siswa pun cenderung aktif baik dalam segi Tanya jawab maupun dalam menyampaikan pendapat atau Sanggahan pada diskusi Kelompok.
  Namun, Sebelum guru melaksanakan diskusi kelompok ada baiknya Guru mempelajari atau mengenal lebih dulu Karakteristik dari setiap siswa, Hal ini sangat penting agar siswa yang cendrung kurang aktif ataupun terkesan Ribut pada pembelajaran dapat menyampaikan ide ataupun pendapatnya dengan teman sekelompoknya. 
    Hal yang berkaitan pada poin pertama ini sudah saya terapkan di sekolah tempat saya melaksanakan praktek Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA N 1 Kota Jambi, Pengalaman mengajar yang saya dapatkan di kelas X Mipa 6. Sebelum saya mengajak siswa untuk membahas materi yang saya ajarkan terlebih dahulu saya perlu menguasai dan mempelajari karakteristik dari semua siswa, dengan bagitu saya dapat melakukuan interaksi dengan siswa dengan baik, terbukti degan semua siswa aktif dalam mennayakan dan menjawab pembahasan materi yang saya ajarkan. Dengan begitu interaksi saya dengan siswa semakin akrab dan lebih baim dari sebelumnya.




2. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas 

  Poin ini sangat penting dalam proses pembelajaran yang mana dapat meningkatkan kemampuan untuk bisa menjelaskan materi Secara individu yang akan dilakukan di depan kelas, hal ini dapat menguji keberanian siswa menyampaikan ide gagasannya sendiri di depan siswa lainnya. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dari siswa dalam mengerjakan sesuatu. Dengan poin kedua ini dilaksanakan maka, siswa lainnya mampu memahami perjelasan teman sebayanya apa bila masih ada yang belum mengerti penjelasan materi yang di sampaikan oleh guru maka akan di butuhkan bantuan dari siswa lainnya. Dengan adanya bantuan dari siswa lainnya untuk membantu menjelaskan materi pembelajaran, hal ini dapat mengurangi kecanggungan terhadap siswa dikarenakan Siswa cenderung lebih senang atau lebih santai dan tidak ada rasa malu serta mereka mampu mengungkapkan kesulitan mereka kepada teman/siswa lainnya tanpa rasa enggan dalam mengerjakan sesuatu.
  Disini siswa di tuntut untuk lebih aktif dan secara cepat menanggapi permasalahan ataupun pertanyaaan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini telah saya lakukan dikelas yang sudah saya ajarkan, dimana setelah saya menjelaskan berbabagi materi yang perlu dipelajari, kemudian saya menunjuk satu persatu siswa untuk menyampaikan ide atau pendapatnya di depan kelas agar di jelaskan kepada siswa lainnya, dengan begitu saya bisa mengetahui sudah sampai manakah kemampuan siswa untuk menanggapi dan memahami penjelasan materi yang saya ajarkan.






3. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas

       Kegiatan bakti sosial ini mengajarkan siswa untuk saling peduli, mewujudkan rasa cinta kasih, dan saling menolong bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan. Dalam kegiatan bakti sosial siswa akan mendapatkan banyak pelajaran, terutama pada lingkungan masyarakat dan sekolah. Siswa memliki kewajiban untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, kegiatan bakti sosial juga membantu pembentukan sikap dan kepekaan sosial dari diri siswa.
Manfaat kegiatan Bakti Sosial sebagai berikut :
a. Menambah wawasan dan pengetahuan sosial
b. Memban pembentukan sikap dan kepribadian seseorang
c. Menumbuhk rasa moralitas yang tinggi
d. Menumbuhkan semangat untuk menemukan inspirasi baru
e. Mengembangkan kepribadian dan rasa saling peduli
f. Melatih jiwa kepemimpinan
g. Dapat membentuk Emotional Intelegent Quotien (EQ) (Melatih kesabaran dan Emosi seseorang)
h. Dapat merasakan indahnya berbagi pada sesama
i. Dapat memahami banyak hal dari diri sendiri yang bisa disyukuri daripada dikeluhkan
j. Kita akan merasa bahagia ketika bisa memberi hal yang bermanfaat pada orang lain
      Selama melaksanakan PLP di SMA N 1 Kota Jambi banyak hal yang mampu dan perlu di lakukan untuk menumbuhkan rasa saling peduli, terutama dalam Proyek Bakti sosial, poin ini juga sangat berperan penting dalam kelas siswa mampu memahami dan mengenali lingkungan sekitarnya. Ada pun berbagai kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan proyek Bakti sosial salah satunya yaitu mengadakan lomba Kebersihan dan kelengkapan antar kelas yang dilaksanakan selama 3 hari berturut turut. Disini siswa akan berperan dalam menumbuh kembangkan kerja Bakti dan rasa Pedulinya terhadap lingkungan sekolah dan Ruang kelasnya masing-masing, sehingga dengan terlaksananya poin ke tiga ini kegiatan pembelajaran pun akan berlangsung dengan nyaman dan tanpa gangguan. 
     Kegiatan ini terlaksana dengan adanya bantuan mahasiswa PLP dar berbagai Prodi. Kelas yang mendapatkan Skor yang lebih tinggi dari kegiatan ini akan di berikan Piagam dan juga Alat-alat kebersihan Kelas, yang berarti kelas tersebut merupakan kelas terbersih. Kegiatan ini dilaksanakan agar siswa lebih memperhatikan lingkungan sekitanya /sekolahnya, menjaga kebersihan dan tetap meningkatkan kerjasama antara tim/kels dengan lebih baik lagi.







4. Temukan bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri 

     Banyak hal yang sering terjadi pada proses pembelajaran yang saya temukan dari setiap kelas,kejadia-kejadian unik ini sering terjadi  Seperti ketika saya menanyakan pada siswa siapa yang belum jelas namun tidak ada yang mengacungkan jari/tangannya. Semua terdiam dan tertunduk. Ketika Siswa disuruh maju ke depan kelas malah tidak mau dan Apalagi berbicara di depan kelas seperti pada waktu presentasi. Kenyataan di masa sekarang, siswa siswi tidak suka merubah kebiasaan buruknya. Mereka hanya lebih suka berada di zona nyaman. Hal ini dapat menimbulkan kepercayaan diri dari siswa berkurang. Percaya diri merupakan hal penting, dengan percaya diri siswa dapat meraih kesuksesan dalam menghadapi kehidupan yang semakin menantang. Untuk itu guru berperan penting untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan ide dan pendapatnya.
      Percaya diri (self confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya.
      Dalam menumbuhkan kepercayaan diri siswa sangat dibutuhkan dukungan bantuan guru, yang mana Guru perlu mengetahu terhulu penyebab siswa tersebut tidak mampu menyampaikan ide gagasannya dengan begitu dibutuhkan perlakuan yang tepat dengan memebrikan kesempatan bagi siswa berdiskusi dengan teman sebayanya, mencari tahu hal-hal yang perlu di sampaikan di depan kelas kemuaidan guru akan meberikan respon yang lebih baik untuk menumbuhkan Rasa percya diri siswa. Selain itu dalam menyampaikan ide ataupun pendapat, guru harus memberikan dukungan untuk siswa dalam penyampaiannya, dengan memberikan pujian terhadap jawaban dan ide yang disampaikan siswa di depan kelas. Guru perlu membantu siswa yang kurang memahami materi dan meyakinkan mereka dengan jawaban dan ide yang disampaikan bahwa itu sangat dibutuhkan serta bermanfaat.




5. Tawarkan Bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan 

        Hal ini juga sangat penting utuk seorang guru, dengan melakukan interaksi yang baik antar guru, baik dalam membantu guru lain untuk mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan proses pembelajaran, baik itu dalam proses pembuatan RPP, LKS dan Pendapatnya terhadap materi yang akan di ajarkan untuk pesesrta didik, proses bertukar pikiran ini sangat berpengaruh bagi sesama guru sehingga segala kekurangan dalam pengajaran dapat terlengkapi, baik dalam pemecahan masalah-masalah yang di hadapi pada proses belajar mengajar. Hal ini dapat menimbulkan kerjasama yang baik antar guru  dengan begitu pekerjaan yang di kerjakan akan lebih mudah terlaksana atau terselaesaikan tanpa Kesulitan dalam melaksanakannnya. Selam saya melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) banyak hal yang bisa menjadi pengalaman saya baik dalam bekerja sama dengan Tim PLP dalam menyelesaikan setiap Tugas-tugas dan kewajiban sebagai calon guru contohnya dalam Pembuatan Laporan atau pun RPP serta berbagai kegiatan lain yang perlu dilaksanakan secara bersama-sama.



Untuk Penjelasan lebih lanjut dapat di lihat pada video yg telah saya upload, silahkan klik Link di bawah ini.

https://youtu.be/8hM1JKNqt3w

RESPON UNTUK PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN INDONESIA

   Pendidikan merupakan sebuah proses dialetika manusia untuk mengembangkan akal dan pikirannya. Penerapan ilmu pengetahuan untuk menjawab ...